Ada berbagai pandangan mengenai konflik dalam organisasi. Pandangan
tradisional mengatakan bahwa konflik hanyalah merupakan gejala abnormal
yang mempunyai akibat-akibat negatif sehingga perlu dilenyapkan.
Pendapat tradisional ini dapat diuraikan sebagai berikut :
- Konflik hanya merugikan organisasi, karena itu harus dihindarkan dan ditiadakan.
- Konflik ditimbulka karena perbedaan kepribadian dan karena kegagalan dalam kepemimpinan.
- Konflik diselesaikan melalui pemisahan fisik atau dengan intervensi manajemen tingkat yang lebih tinggi.
Sedangkan pandangan yang lebih maju menganggap bahwa konflik dapat
berakibat baik maupun buruk. Usaha penanganannya harus berupaya untuk
menarik hal-hal yang baik dan mengurangi hal-hal yang buruk. Pandangan
ini dapat diuraikan sebagai berikut :
- Konflik adalah suatu akibat yang tidak dapat dihindarkan dari
interaksi organisasional dan dapat diatasi dengan mengenali
sumber-sumber konflik.
- Konflik pada umumnya adalah hasil dari kemajemukan sistem organisasi
konflik diselesaikan dengan cara pengenalan sebab dan pemecahan masalah.
Konflik dapat merupakan kekuatan untuk pengubahan positif di dalam
suatu organisasi. Dalam padangan modern ini konflik sebenarnya dapat
memberikan manfaat yang banyak bagi organisasi. Sebagai contoh
pengembangan konflik yang positif dapat digunakan sebagai ajang adu
pendapat, sehingga organisasi bisa memperoleh pendapat-pendapat yang
sudah tersaring.
Seorang pimpinan suatu organisasi pernah menerapkan apa yang
disebutnya dengan “mitra tinju” Pada saat ada suatu kebijakan yang
hendak diterapkannya di organisasi yang dipimpinnya ia mencoba untuk
mencari “mitra yang beroposisi dengannya”. Kadang konflik pun terjadi.
Apakah itu menjadi persoalan bagi dirinya ? “Bagi saya hal itu menjadi
hal yang positif, karena saya dapat melihat kebijakan yang dibuat
tersebut dari sisi lain. Saya dapat mengidentifikasi kemungkinan
kelemahan yang ada dari situ. Selama kita masih bisa mentolerir
dan dapat mengendalikan konflik tersebut ke arah yang baik, hal itu tidak menjadi masalah”, ujarnya.
Hal ini sejalan dengan pendapat yang ditulis oleh Robbins (1996) yang
membahas konflik dari segi human relations and interactionist
perspective. Dijelaskan bahwa konflik itu adalah hal yang alamiah dan
selalu akan terjadi. Konflik merupakan bagian dari pengalaman hubungan
antar pribadi (interpersonal experience) Karena itu bisa dihindari maka
sebaiknya konflik dikelola dengan efektif, sehingga dapat bermanfaat dan
dapat menciptakan perbedaan serta pembaharuan ke arah yang lebih baik
dalam organisasi. Kesimpulannya konflik tidak selalu
merugikan organisasi selama bisa ditangani
dengan baik sehingga dapat :
- mengarah ke inovasi dan perubahan
- memberi tenaga kepada orang bertindak
- menyumbangkan perlindungan untuk hal-hal dalam organisasi
- merupakan unsur penting dalam analisis sistem organisasi
sumber : http://raitetsu.wordpress.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar