Model-model dalam proses organisasi
1. Proses Komunikasi
Komunikasi menduduki tempat yang utama karena susunan keluasan dan
cakupan organisasi secara keseluruhan ditentukan oleh tehnik komonikasi.
Dari sudut pandang ini komuikasi adalah suatu proses social yag
mempuyai relevansi terluas di dalam memfungsikan setiap kelompok,
organisasi atau masyarakat.
Kelangsungan hidup organisasi berkaitan dengan kemampuan manajemen untuk
menerima, menyampaikan, dan meleksanakan komunikasi. Proses organisasi
menghubungkan organisasi dengan lingkungannya termasuk bagian-bagiannya.
Informasi mengalir ke organisasi dan dari organisasi, termasuk di dalam
organisasi itu sendiri.
Komunikasi diartikan sebagai proses penyampaian informasi atau
pengiriman kepada penerima informasi. Dengan demikian penerimaan
informasi harus memahami isi informasi yang di terimanya, sebaliknya
apabila penerimaan informasi tidak memahami informasi yang di berikan
oleh pemberi informasi berarti tidak terjadi komunikasi yang effektif
yang pada akhirnya dapat menimbulkan suatu konflik. Disamping itu
apabila komunikasi dipandang sebagai suatu proses, ada tiga elemen pokok
yang salig berkaitan yang terdapat pada setiap terjadinya suatu
komunikasi, yaitu sender (sumber berita), message(pesan), dan reciver
(penerimaan berita). Apabila salah satunya dari ketiga elemen tersebut
tidak ada, maka komunikasi tersebut tidak akan terjadi. Untuk itu
terdapat delapan unsur pokok di dalam proses komunikasi.
a. Pengiriman atau sumber (sender)
b. Enconding
c. Message
d. Chanel
e. Receiver
f. Recoding
g. Noise
h. Feedback
2. Proses Pengambilan Keputusan
Keputusan dari seorang pemimpin tidak datang secara tiba-tiba, tetapi
melalui suatu proses. Pengambilan keputusan yang akan diwujudkan menjadi
kegiatan kelompok merupakan hak dan kewajiban pucuk pimpinan berupa
wewenang dan wewenang itu dapat dilimpahkan.
Pengambilan keputusan oleh seorang pemimpin yang bersifat apriori
(berburuk sangka) selalu merupakan proses, baik yang berlangsung dalam
pikiran maupun dalam kegiatan oprasioal pemecahan masalah. Proses
pengambilan keputusan itu berlangsung dengan tahapan sebagai berikut :
a. Menghimpun data melalui pencatatan bahkan mungkin berupa kegiatan penelitian
b. Melalui analisis data
c. Menetapkan keputusan yang akan ditempuh
d. Mengoprasionalakan keputusan menjadi kegiatan
e. Selama berlangsungnya kegiatan sebagai pelaksana keputusan akan diperoleh data oprasional yang baru
Sementara itu tahapan-tahapan dalam proses pengambilan keputusan dapat dikemukakan sebagai berikut :
a. Tetapkan masalah
b. Idntifikasi criteria keputusan
c. Alokasikan bobot pada criteria
d. Kembangkan alternaif
e. Evaluasi alternative
f. Pilih alternative terbaik
3. Proses Evaluasi Prestasi
prestasi individu menjadi bagian dari prestasi kelompok yang pada
gilirannya menjadi bagian dari prestasi organisasi. Tidak ada suatu
ukuran atau criteria yang memadai yang dapat mencerminkan prestasi suatu
tingkatan.
Proses evaluasi prestasi didalam organisasi menunjukan bahwa prestasi
individu, kelompok, dan organisasi adalah suatu hasil atau variabel
bergantung dari prilaku organisasi, struktur dan proses. System yang
diterapkan untuk mengevaluasi prestasi membantu maksud-maksud seperti
penentuan imbalan (upah, promosi, dan alih tugas), identifikasi
kebutuhan akan pelatihan (training), penyediaan balikan bagi para
pegawai dan lain-lain. Sebenarnya banyak sekali metode yang dapat
dimanfaatkan untuk mengevalusi prestasi sehingga merupakan tantangan
tersendiri untuk memilih yang terbaik dari yang baik-baik. Dalam
melakukan pengevaluasian sebaiknya diperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1. Maksud dan evaluasi kerja
2. Evaluasi kerja dan evaluasi
3. Apa yang akan di evaluasi
4. Siapa yang seharusnya akan di evaluasi
5. Bagaimaa metodenya
6. Masalah potensial
7. Bagaimana mengatasi masalah
4. Proses Sosialisasi dan Karir
Proses sosialisasi adalah suatu proses dimana kita dapat bergaul dalam
suatu komunitas tertentu maka disitulah proses sosialisasi akan terjadi.
Sedangkan karir adalah suatu deretan posisi yang di duduki oleh
seseorang selama perjalanan usianya.
Individu memasuki organisasi untuk bekerja dan merintis tujuan karir
pribadi mereka. Organisasi mempekerjakan individu-individu untuk
melaksanakan pekerjaan tertentu yaitu pekerjaan menurut struktur
organisasi itu. Jadi kepentingan individu dan organisasi serta tujuannya
harus disesuaikan jika keduanya ingin effektif.proses penyadaran
individu akan harapan organisasi disebut sosialisasi, pengembangan karir
dan sosialisasi adalah dua aktifitas yang saling berkaitan yang
memberikan dampak pada prestasi baik prestasi organisasi maupun prestasi
individu.
sumber : http://hasanismailr.blogspot.com/2009/10/proses-organisasi.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar